Mbah Maridjan bertahan di Masjid Kinahrejo, saat gunung meletus dan keluarkan awan panas.
Selasa, 26 Oktober 2010, 20:42 WIB Suwarjono Gunung Merapi meletus (ANTARA/Wahyu Putro A) BERITA TERKAIT
"Mbah Maridjan diduga terjebak di Masjid Kinahrejo, yang terletak di samping rumahnya," kata Agus, asisten Mbah Maridjan, saat dihubungi VIVAnews.com pukul 20.30 WIB, Selasa, 26 Oktober 2010.
Diceritakan Agus, saat sirine berbunyi tanda gunung meletus, ia dan keluarga Mbah Mardijan dan beberapa orang yang terakhir bertahan di rumah juru kunci tersebut memutuskan turun dengan mengendarai dua mobil sampai ke tempat aman.
Sampai di tempat evakuasi, dua orang yakni Tutur dari PMI Bantul, Yogyakarta dan Yuniawan Nugroho (Wawan), wartawan VIVAnews.com, berinisiatif untuk menjemput paksa Mbah Maridjan yang masih berdoa di masjid.
"Mereka berdua naik mobil ke atas menjemput Mbah Maridjan. Namun, saat ini kami kehilangan kontak dengan mereka. Kami duga mereka terjebak, karena awan panas sudah sampai ke kediaman Mbah Maridjan," katanya. (kd)
Selasa, 26 Oktober 2010, 20:42 WIB Suwarjono Gunung Merapi meletus (ANTARA/Wahyu Putro A) BERITA TERKAIT
- Staf Presiden: Warga Akan Dipaksa Mengungsi
- Dua Orang Jadi Korban Awan Panas Merapi
- Staf Presiden: Teoretis, Merapi Pasti Meletus
- Merapi Erupsi, Hujan Kerikil di Magelang
- Merapi Meletus, Evakuasi Penduduk Dipercepat
"Mbah Maridjan diduga terjebak di Masjid Kinahrejo, yang terletak di samping rumahnya," kata Agus, asisten Mbah Maridjan, saat dihubungi VIVAnews.com pukul 20.30 WIB, Selasa, 26 Oktober 2010.
Diceritakan Agus, saat sirine berbunyi tanda gunung meletus, ia dan keluarga Mbah Mardijan dan beberapa orang yang terakhir bertahan di rumah juru kunci tersebut memutuskan turun dengan mengendarai dua mobil sampai ke tempat aman.
Sampai di tempat evakuasi, dua orang yakni Tutur dari PMI Bantul, Yogyakarta dan Yuniawan Nugroho (Wawan), wartawan VIVAnews.com, berinisiatif untuk menjemput paksa Mbah Maridjan yang masih berdoa di masjid.
"Mereka berdua naik mobil ke atas menjemput Mbah Maridjan. Namun, saat ini kami kehilangan kontak dengan mereka. Kami duga mereka terjebak, karena awan panas sudah sampai ke kediaman Mbah Maridjan," katanya. (kd)